China Bayangi AS dalam Perkembangan Artificial Intelligence

China Bayangi AS dalam Perkembangan Artificial Intelligence

Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) Nvidia, Jensen Huang mengatakan China tidak ketinggalan dari Amerika Serikat dalam artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan).

“Kita sangat dekat. Ingat ini adalah perlombaan jangka panjang dan tak terbatas,” katanya.

Sementara itu Nvidia mengembangkan chip yang mendukung sebagian besar aplikasi AI, meskipun perusahaan itu menghadapi berbagai rintangan di Amerika Serikat (AS).

Hal yang dimaksud seperti tarif dan peraturan yang membatasi pengiriman chip AI ke beberapa negara terutama China.

Pemerintahan Donald Trump telah membatasi pengiriman chip H20 Nvidia ke China tanpa lisensi. Dengan kondisi ini Nvidia mengalami kerugian sebesar US$5,5 miliar.

Pada sisi lain Huawei yang dikenai daftar hitam dalam perdagangan AS dikabarkan sedang mengembangkan chip AI buatan untuk pengguna di China.

“Mereka luar biasa dalam komputasi dan teknologi jaringan, semua kemampuan penting ini untuk memajukan AI. Mereka telah membuat kemajuan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir,” ucapnya.

Nvidia mengemukakan kebijakan AS harus difokuskan untuk membuat perusahaannya kompetitif. Pembatasan penjualan chip ke China dan negara-negara lain mengancam kepemimpinan teknologi AS.

Pemerintah AS fokus pada kebijakan AI yang mempercepat pengembangan teknologi.

Donald Trump mengakui Jensen Huang sebagai teman dan memuji pengumuman perusahaannya tersebut. Mereka berencana membangun infrastruktur AI senilai US$500 miliar di AS selama lima tahun ke depan.

Dia yakin Nvidia akan mampu memproduksi perangkat AI di AS dengan merakit server AI bersama Foxconn di dekat Houston.

“Dengan tekad dan sumber daya negara kita, saya yakin kita dapat memproduksi di dalam negeri,” ucapnya. (adm)

Sumber: detik.com

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *