Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengatakan kehadiran Artificial Intelligence Center of Excellence (AI CoE) tidak hanya simbolik.
Namun, ini dirancang sebagai penggerak nyata dari peta jalan AI nasional yang sedang disusun pemerintah.
“Indonesia AI Center of Excellence bukanlah inisiatif yang terisolasi. Pusat ini dapat berfungsi sebagai lengan implementasi, mesin yang akan secara langsung menerjemahkan peta jalan AI nasional kita yang akan datang menjadi program-program yang nyata dan dapat ditindaklanjuti,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Sebanyak lima pilar utama dalam peta jalan AI nasional yang akan dijalankan pemerintah.
Hal ini akan didukung oleh rancangan AI CoE.
Kelima pilar yang dimaksud pertama, etika.
“AI CoE akan memperjuangkan pengembangan audit etika nasional, memastikan AI kita selalu inklusif dan adil,” ujarnya.
Kedua, infrastruktur dan tata kelola data. AI CoE akan memperkuat upaya untuk menstandardisasi teknologi dan keamanan infrastruktur AI nasional strategis.
“AI CoE juga akan sekaligus memperkuat tata kelola data untuk kelancaran interoperabilitas,” ujarnya.
Nezar Patria meneruskan ketiga adalah bakat. Manusia adalah bakat dan aset terbesar.
“AI CoE akan mendukung beasiswa, sertifikasi nasional, reformasi kurikulum AI, dan program literasi publik, memberdayakan jutaan orang dengan keterampilan digital yang dibutuhkan untuk masa depan,” tuturnya.
Keempat, investasi. AI CoE akan berfungsi mengamankan dan mengarahkan pendanaan yang diperlukan, menyediakan dana investasi AI khusus untuk program-program prioritas nasional Indonesia.
Kelima adalah research and development/R and (penelitian dan pengembangan). AI CoE akan mempercepat adopsi AI melalui riset terapan, memanfaatkan ekosistem digital Indonesia, serta mendorong pendekatan sumber dan inovasi terbuka.
“Sebagai hub, AI CoE akan berfungsi sebagai platform mercusuar untuk mendorong kolaborasi dan memberdayakan jaringan global dan lokal untuk berbagi keahlian dan memimpin program inovasi,” tuturnya.
Sementara itu Kemkomdigi bekerjasama dengan Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan Nvidia untuk mewujudkan visi Indonesia Digital di 2045.
Salah satu kerja sama yang sudah dilakukan adalah pendirian AI Center of Excellence di Papua.
Langkah ini untuk membuka akses terkait dengan teknologi AI di sejumlah wilayah Indonesia.Dengan kolaborasi ini dapat mendidik dan melatih dua juta talenta AI di Indonesia.
“Ini merupakan kesempatan yang cukup bagus untuk dimanfaatkan. Dengan kekuatan komputasi yang dimiliki NVIDIA serta keamanan siber yang telah disiapkan Cisco, kita dapat belajar banyak untuk mengadopsi teknologi AI ini,” ucapnya. (adm)
Sumber: detik.com